MAHARATINEWS, Pamulang – Peringatan Hari Sarjana Nasional yang jatuh pada Senin (29/9/2025) menjadi momen istimewa bagi seorang akademisi dan praktisi hukum, Dr. Andreas Eno Tirtakusuma. Sehari sebelumnya, ia resmi diwisuda sebagai sarjana akuntansi pada Wisuda Jilid II Universitas Terbuka (UT) Jakarta, yang berlangsung di UT Convention Center, Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu (28/9/2025).
Andreas yang juga dikenal sebagai dosen Program Magister Ilmu Hukum Universitas Pancasila itu menyelesaikan studi selama 10 tahun. Baginya, perjalanan panjang tersebut bukan sekadar gelar, tetapi teladan bahwa menuntut ilmu tidak pernah mengenal batas usia maupun profesi.
“Saya menempuh pendidikan sarjana akuntansi di sela-sela kesibukan profesi sebagai hakim. Memang waktunya lama, sepuluh tahun, tetapi saya ingin menunjukkan bahwa semangat belajar harus tetap hidup. Ini bisa menjadi teladan untuk generasi muda agar tidak mudah menyerah,” kata Andreas, Senin (29/9/2025).
Ia pun secara jujur mengakui bahwa perjalanannya jauh dari kata normal. “Sepuluh tahun itu memang tidak normal, tapi saya mau tonjolkan walaupun kuliah molor, tetap semangat, tidak pakai malu, sampai tuntas di garis akhir kelulusan,” tegasnya.
Andreas menambahkan, bekal akuntansi yang digali di bangku kuliah akan semakin mempertajam pengetahuan sekaligus praktik hukum yang selama ini ia jalani. “Ilmu akuntansi penting untuk mendukung pemahaman dalam kasus perdata maupun pidana, terutama yang berkaitan dengan keuangan. Jadi saya merasa manfaatnya sangat besar,” ujarnya.
Peringatan Hari Sarjana Nasional yang dipilih bertepatan dengan kelahiran Raden Mas Panji Sosrokartono, sarjana pertama Indonesia, semakin menguatkan pesan bahwa pendidikan tinggi merupakan investasi sepanjang hayat.
“Menuntut ilmu tidak mengenal usia, selagi ada kesempatan kita harus terus belajar. Gelar ini bukan akhir, tetapi awal untuk terus mengabdi lewat ilmu yang bermanfaat,” tutup Andreas. (mnc-red)






