MAHARATINEWS, Palangka Raya – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Tomy Irawan Diran, menegaskan bahwa kehadiran sekolah rakyat harus menjadi gerakan bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk memperluas akses pendidikan di seluruh pelosok.
“Pemerintah pusat sudah berkomitmen membiayai sekolah rakyat agar anak-anak bisa belajar tanpa dipungut biaya. Sekarang yang dibutuhkan adalah sinergi agar pelaksanaannya berjalan efektif,” ujarnya, Kamis (5/11/2025).
Menurut Tomy, program sekolah rakyat merupakan langkah konkret pemerintah pusat untuk memastikan tidak ada anak Indonesia, khususnya di pedesaan dan wilayah terpencil, yang tertinggal dari pendidikan. Namun, ia mengingatkan bahwa pelaksanaannya tidak akan optimal tanpa dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Masih banyak anak di pedalaman yang kesulitan bersekolah karena jarak, transportasi, dan keterbatasan pemahaman orang tua tentang pentingnya pendidikan,” jelasnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menekankan pentingnya edukasi sosial agar masyarakat pedesaan memahami manfaat pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka.
“Masalahnya bukan di sekolahnya, tapi di kondisi sosial yang berbeda-beda. Ada orang tua yang masih ragu melepas anaknya sekolah jauh dari rumah. Di sinilah pentingnya pendekatan sosial yang humanis,” katanya.
Selain itu, Tomy juga menyoroti perlunya pengawasan terpadu antara pemerintah daerah dan kementerian terkait agar program sekolah rakyat benar-benar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan lokal. Ia menilai pengawasan dan evaluasi rutin akan memastikan efektivitas program sekaligus mencegah potensi penyimpangan anggaran.
“Kami berharap kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah terus diperkuat agar kehadiran sekolah rakyat benar-benar memberi dampak nyata bagi pemerataan pendidikan di Kalimantan Tengah,” pungkasnya. (mnc-lesta)

