MAHARATINEWS, Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perkebunan (Disbun Kalteng) menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat sistem ketenagakerjaan daerah.
Pernyataan itu disampaikan dalam agenda penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), sinkronisasi data tenaga kerja perusahaan, serta penyerahan surat dukungan untuk inovasi platform Dayakerja.id, di Aula Disbun Kalteng, Kamis (20/11/2025).
Kepala Disbun Kalteng, H. Rizky R. Badjuri, memimpin langsung kegiatan yang dihadiri hampir seluruh perusahaan sawit di daerah tersebut. Bersamanya hadir Ketua Tim Dayakerja.id Agus Hermawan dari Tim Percepatan Penyerapan Tenaga Kerja (TP2TK), serta perwakilan GAPKI Kalteng, Glen, selaku Kepala Bidang Advokasi Hukum dan Keanggotaan.
Dalam sambutannya, Rizky memberikan apresiasi atas komitmen pelaku usaha untuk menyukseskan penggunaan sistem digital tersebut.
“Penandatanganan MoU dan surat dukungan ini membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan sawit di Kalimantan Tengah ingin maju bersama dalam semangat inovasi. Ini langkah konkret kita membangun Kalteng melalui kolaborasi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa penguatan teknologi menjadi strategi penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Inovasi seperti Dayakerja.id adalah wujud kerja sama modern antara pemerintah dan swasta, sejalan dengan arahan Gubernur H. Agustiar Sabran untuk mempercepat pembangunan daerah,” tegasnya.
Ketua TP2TK Agus Hermawan menambahkan bahwa optimalisasi Kelompok Kerja (Pokja) menjadi kunci efektivitas platform tersebut.
“Pokja adalah mesin penggerak di lapangan. Jika maksimal, Dayakerja.id bukan hanya berjalan, tetapi menjadi standar baru rekrutmen tenaga kerja perkebunan,” katanya.
Dukungan juga disampaikan GAPKI Kalteng. Glen menyebut Dayakerja.id sebagai inovasi strategis.
“Kami siap mendukung penuh inovasi ini. Dalam waktu dekat kami membuka lowongan Assistant HRD dan memprioritaskan Dayakerja.id sebagai media rekrutmen,” tegasnya.
Melalui MoU ini, Disbun Kalteng berharap sistem ketenagakerjaan digital dapat berjalan lebih transparan, cepat, dan berpihak pada tenaga kerja lokal. (mnc-red)