MAHARATINEWS, Palangka Raya – Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq menegaskan kesiapsiagaan sejak dini sebagai kunci utama pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hal itu ia sampaikan saat memimpin Apel Gelar Personel dan Sarana Prasarana Penanggulangan Karhutla di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (7/8/2025).
“Kebakaran hutan dan lahan adalah tantangan yang tidak bisa dihadapi secara biasa. Kita butuh pendekatan komprehensif, lintas sektor, dan berbasis pencegahan,” ujar Hanif.
Ia mengingatkan, bahwa puncak musim kemarau pada Juli–Agustus menuntut langkah cepat dan terkoordinasi.
Hanif mengapresiasi capaian Kalteng yang berhasil menekan luas Karhutla menjadi kurang dari 9 ribu hektare tahun ini, jauh lebih rendah dibanding 360 ribu hektare pada tahun sebelumnya. “Ini bukti kerja keras semua pihak,” katanya.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memastikan kesiapan nasional mendukung daerah. “BNPB sudah menyiapkan 77 pos lapangan di wilayah rawan, dua helikopter patroli dan water bombing, serta operasi modifikasi cuaca,” jelasnya.
Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran berterima kasih atas dukungan pusat, khususnya dalam pemadaman dan OMC. Ia juga menegaskan komitmen pencegahan Karhutla dengan tetap menghormati kearifan lokal Dayak.
“Tradisi ladang berpindah boleh dilakukan, tapi maksimal satu hektare, tidak di lahan gambut, dan di bawah pengawasan pemerintah desa,” tegasnya.
Menurut Agustiar, sinergi pusat-daerah menjadi kunci menjaga lingkungan dan keberlanjutan pembangunan. “Penguatan sinergi ini akan terus diupayakan,” ujarnya.
Apel ini diikuti 1.200 personel gabungan dari TNI, Polri, OPD, BPBD, perusahaan, dan relawan. Kegiatan tersebut menjadi momentum memperkokoh koordinasi, meningkatkan kesiapsiagaan, dan mempertegas komitmen bersama menjaga kelestarian alam Kalteng. (mnc-lesta)

