Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!

Aliansi Dayak Bersatu Kalteng Tegas Tolak Kehadiran GRIB Jaya

Aliansi Dayak Bersatu Kalteng Tegas Tolak Kehadiran GRIB Jaya
Foto saat penyampaian Deklarasi pernyataan sikap Aliansi Dayak Bersatu Kalteng menolak kehadiran GRIB Jaya di Kalimantan Tengah.

MAHARATINEWS – Palangka Raya, Aliansi Dayak Bersatu Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan penolakannya terhadap organisasi Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di wilayah kalteng. Penolakan ini disampaikan dalam pertemuan yang dihadiri tokoh-tokoh masyarakat Dayak di Palangka Raya.

Agustalinae Elisasusianae, inisiator Aliansi Dayak Bersatu Kalteng, menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi di masa depan.

“Kami melihat ada potensi gesekan sosial jika GRIB Jaya terbentuk di Kalimantan Tengah. Kami ingin menjaga ketertiban dan kedamaian masyarakat,” ujarnya, usai rapat pertemuan bersama tokoh di Rumah Bapak Dimer Umbing Jl. Bukit Raya 15, No. 3, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (10/3/2025) sore.

Menurut Elisasusianae, Kalteng sudah memiliki banyak organisasi masyarakat (ormas) lokal yang berperan dalam pembangunan daerah. “Ormas di Kalimantan Tengah sudah cukup banyak dan kuat. Kenapa kita harus mengambil dari luar? Kenapa tidak membina yang sudah ada?” katanya.

Selain itu, Mega, inisiator lainnya menambahkan, Aliansi Dayak Bersatu menyoroti bahwa GRIB Jaya tidak berkoordinasi dengan pemerintah maupun masyarakat adat sebelum berencana membentuk kepengurusan di Kalteng.

“Bahkan sejak awal sampai sekarang, mereka tidak pernah berkomunikasi dengan forum kebangsaan atau tokoh-tokoh adat Dayak setempat. Tiba-tiba saja muncul,” ungkap Mega.

Ia menegaskan bahwa mereka menolak dengan tegas organisasi ini. “Kami tidak ingin ada konflik sosial di Kalimantan Tengah. Kami ingin daerah ini tetap damai dan aman,” tegas Mega.

Eman Supriyadi, salah satu peserta pertemuan, menilai kehadiran GRIB Jaya tidak profesional. “Mereka seharusnya sejak awal berkoordinasi dengan stakeholder terkait, seperti forum kebangsaan, Kesbangpol, dan tokoh masyarakat. Mengapa mereka memilih Kalimantan Tengah? Ada kepentingan apa?” tanyanya.

Eman menduga kehadiran GRIB Jaya berkaitan dengan izin usaha pertambangan (IUP). “Jika benar ada kepentingan IUP tambang, ini bisa memicu konflik besar. Masyarakat yang merasa tersingkir pasti akan melawan, dan itu berbahaya,” ujarnya.

Selain itu, ia mengkritik cara GRIB Jaya masuk ke Kalteng tanpa melibatkan masyarakat adat. “Mereka mungkin sudah menemui beberapa pihak, tapi bagaimana dengan masyarakat akar rumput? Mereka yang akan terkena dampaknya langsung,” tambah Eman.

Aliansi Dayak Bersatu menegaskan bahwa mereka siap mengambil langkah konkret jika aspirasi mereka tidak didengar. “Kami akan melakukan orasi dan menyampaikan sikap tegas kami kepada pemerintah. Ini bentuk kepedulian kami terhadap Kalimantan Tengah,” tegas Elisasusianae.

Dengan sikap ini, Aliansi Dayak Bersatu berkomitmen menjaga stabilitas sosial dan keamanan di Kalimantan Tengah. Mereka berharap pemerintah dan masyarakat dapat bersatu dalam menolak kehadiran GRIB Jaya demi ketertiban bersama. (mnc-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *