MAHARATINEWS, Palangka Raya – Kerusakan parah pada ruas jalan Palangka Raya–Bukit Liti–Bawan–Kuala Kurun akibat lalu lalang kendaraan berat perusahaan memantik reaksi keras dari Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran.
Gubernur menyayangkan minimnya kontribusi Perusahaan Besar Swasta (PBS) dalam menjaga infrastruktur publik yang menjadi urat nadi masyarakat.
Sikap tegas Gubernur ini mendapat dukungan dari Anggota Komisi I DPRD Kalteng, Purdiono. Ia menyebut kerusakan jalan akibat beban berlebih dari kendaraan sebagai masalah serius yang tidak bisa terus dibiarkan.
“Kualitas jalan di Kalimantan Tengah rata-rata hanya mampu menahan beban maksimal delapan ton. Penggunaan jalan oleh kendaraan berat perusahaan berisiko tinggi menyebabkan kerusakan,” kata Purdiono, Senin (19/5/2025).
Ia mendorong pemerintah untuk mewajibkan perusahaan membangun jalur khusus angkutan, bukan terus-menerus memanfaatkan jalan umum yang dibiayai oleh APBD.
“Pemerintah harus tegas, jika tidak, masyarakat yang akan menanggung kerugian akibat aktivitas perusahaan yang merusak jalan,” tegasnya.
Purdiono juga mengungkapkan bahwa kondisi serupa tak hanya terjadi di Kuala Kurun, tetapi juga di daerah lain seperti Barito Timur. Di sana, jalan-jalan semakin rusak karena dilintasi kendaraan pengangkut hasil bumi seperti kelapa sawit dan batu bara.
“Kerusakan jalan di Barito Timur sudah sangat memprihatinkan, dan paling terdampak adalah warga yang menggunakan kendaraan roda dua,” ucapnya.
Ia mendesak agar Pemprov dan kabupaten memperketat pengawasan terhadap aktivitas PBS demi melindungi infrastruktur jalan.
“DPRD mendukung langkah tegas gubernur agar ke depan tak ada lagi pembiaran terhadap perusahaan yang abai terhadap tanggung jawab sosialnya,” pungkas Purdiono. (mnc-lesta)