MAHARATINEWS, Sukamara – Aktivitas di Shrimp Estate Berkah Sukamara kembali menjadi sorotan ketika Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, melakukan panen udang dan tebar benur vaname di salah satu tambak utama kawasan tersebut. Kegiatan yang digelar di Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara, Minggu (7/12/2025), sekaligus menandai komitmen pemerintah provinsi dalam memperkuat sektor perikanan budidaya sebagai sumber ekonomi baru bagi masyarakat pesisir.
Gubernur Agustiar hadir bersama jajaran Forkopimda Kalteng, termasuk Pangdam XXII/Tambun Bungai Mayjen TNI Zainul Arifin, Kabinda Kalteng Marsma TNI Muhammad Nur, serta Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan. Mereka melihat langsung proses panen udang sekaligus pelepasan benur dan kegiatan restocking ikan lokal.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Agustiar menegaskan potensi ekonomi yang sangat besar dari budidaya udang vaname di Kalimantan Tengah. “Udang vaname sangat cocok untuk masyarakat Kalimantan Tengah, dapat diekspor dan sangat menjanjikan,” ujarnya. Ia menyebut, pemerintah akan terus memperluas dukungan agar kawasan ini menjadi motor penggerak ekonomi daerah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalteng, Sri Widanarni, menambahkan bahwa keberhasilan Shrimp Estate Berkah tidak terlepas dari perhatian dan dorongan penuh dari Gubernur. “Keberhasilan program shrimp estate ini karena adanya dukungan penuh dari Bapak Gubernur H. Agustiar Sabran yang menunjukkan dedikasi beliau dalam mengoptimalkan potensi tambak udang,” tuturnya.
Pada kegiatan tersebut, sebanyak 400.000 benih udang vaname dilepas, sementara panen kali ini menghasilkan sekitar 3 ton udang. Total produksi shrimp estate sejak Februari hingga November 2025 tercatat mencapai 349.157,91 ton.
Forkopimda Kalteng dan Bupati Sukamara Masduki turut mengapresiasi keberhasilan program ini yang dinilai mampu menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain panen udang, kegiatan juga dirangkai dengan tebar 8.000 benih ikan lokal serta penanaman pohon Cemara Laut di kawasan Embung Tempenek dan pesisir Tanjung Nipah, yang menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan dan penguatan ekosistem pesisir. (mnc-red)






