Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
Berita  

Inflasi Kalteng Juni 2025 Capai 1,06 Persen, Sukamara Tertinggi

Inflasi Kalteng Juni 2025 Capai 1,06 Persen, Sukamara Tertinggi
Data inflasi tahunan (year-on-year) per Juni 2025 sebesar 1,06 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,79 yang dicatat oleh BPS Kalteng.

MAHARATINEWS, Palangka Raya Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah mencatat inflasi tahunan (year-on-year) per Juni 2025 sebesar 1,06 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,79.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, S.Si., ME., saat konferensi pers di Ruang Vicon BPS, Selasa (1/7/2025).

“Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sukamara sebesar 1,39 persen, sementara terendah ada di Kabupaten Kapuas, hanya 0,90 persen,” ungkap Agnes.

Ia menjelaskan, kenaikan harga dipengaruhi oleh peningkatan indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran.

“Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik signifikan hingga 8,16 persen, ini diikuti kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,52 persen, serta pendidikan naik 2,18 persen,” ujarnya.

Kelompok lainnya yang mengalami inflasi adalah pakaian dan alas kaki (2,09 persen), kesehatan (1,40 persen), dan rekreasi, olahraga, budaya (1,10 persen).

Selain itu, kelompok perlengkapan dan peralatan rumah tangga naik 0,54 persen, serta makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,44 persen.

Meski demikian, terdapat kelompok yang mengalami deflasi, yaitu transportasi yang turun 0,67 persen, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,12 persen, serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang menurun 0,02 persen.

“Secara bulanan (month-to-month), inflasi Juni 2025 tercatat 0,32 persen, dan secara tahun kalender (year-to-date) sebesar 1,08 persen,” lanjut Agnes.

Menurutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi bulanan terbesar dengan andil 0,21 persen.

“Ini menunjukkan sektor pangan masih memegang peranan penting terhadap stabilitas harga,” tegasnya.

BPS akan terus memantau pergerakan harga dan menyarankan pemerintah daerah menjaga pasokan agar inflasi tetap terkendali.

“Langkah koordinatif TPID sangat dibutuhkan menjelang musim rawan harga,” tutupnya. (mnc-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *