Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
Berita  

Kalteng Paling Kompak Tolak GRIB Jaya, Mega: Ini Soal Martabat Dayak!

Kalteng Paling Kompak Tolak GRIB Jaya, Mega: Ini Soal Martabat Dayak!
Foto bersama

MAHARTINEWS, Palangka Raya – Gelombang penolakan terhadap keberadaan Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya terus digaungkan masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) yang tergabung dalam Aliansi Dayak Bersatu (ADB).

Ketua ADB Kalteng, Megawati, menyatakan bahwa aspirasi masyarakat telah disampaikan secara terbuka, baik melalui aksi damai maupun pertemuan resmi dengan lembaga legislatif daerah.

Audiensi terbaru dilakukan bersama DPRD Kalteng, Rabu (4/6/2025). Mega menyampaikan apresiasi kepada Ketua DPRD Provinsi Kalteng, Arton S Dohong, yang telah mengabulkan permohonan audiensi ADB. Audiensi ini sebagai tindak lanjut dari aksi damai yang digelar pada 13 Maret 2025 lalu.

Dari kiri ke kanan : Sekjen ADBK H.Siyin D Rangka, SE , Ketua DPRD Provinsi Arton S Dohong, Ketum ADBK Megawati .

“Dalam aksi sebelumnya, kami belum berkesempatan bertemu langsung dengan Ketua DPRD. Karena itu, kami menyampaikan kembali aspirasi kami melalui audiensi resmi,” ujar Mega kepada media ini, Selasa (10/6/2025) pagi.

Ia menegaskan bahwa penolakan terhadap GRIB Jaya bukan hanya suara segelintir masyarakat, melainkan representasi dari hampir seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah.

Sekjen ADBK H.Siyin D Rangka, SE sedang membacakan poin pernyataan sikap dihadapan Ketua DPRD Provinsi & anggota DPRD Provinsi yang lainnya.

Bahkan, menurut Mega, dukungan penolakan dari masing-masing daerah telah mencapai lebih dari 80 persen keterwakilan masyarakat adat. Ia merinci keterwakilan dari setiap daerah yang hadir dalam audiensi, di antaranya:

  1. Kab Kotim : Vios, Miringds, dkk.
  2. Kab Kapuas: Iwan Yusmadianto, SE & Icuk, dkk,
  3. Kab Pulang Pisau : Risben Asmin, SE, dkk,
  4. Kab Katingan : Iwanto, dkk,
  5. Kab Gumas : Yanto, Simson, dkk,
  6. Kab Lamandau : Alie Buli, dkk,
  7. Kab Kobar: Budi K.D.Rahan,
    Tuah Sadek, dkk,
  8. Kab Bartim: Krist, dkk,
  9. Kab Mura: Dika, dkk
  10. Kab Barsel: Willer dkk,
  11. Palangka Raya : Chornelis, Frans Liwan Ibat, Cristina Bangkan, DR. Yulian Sulat, DR. Effrata, H. Siyin D Rangka, SE, Agustalinae, dan Singah Asmin, Spd, Indrawan, SH, Lesly, Ipatmei, Megawati.

“Semangat dari masyarakat di akar rumput luar biasa. Kami hadir bukan atas nama pribadi, tapi atas nama rakyat Dayak yang ingin menjaga martabat dan kedamaian di tanah leluhur,” ucapnya.

Dalam pernyataannya, ADB juga menyayangkan belum adanya respons dari Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran terhadap permohonan audiensi yang telah dua kali mereka layangkan secara resmi.

Waket 1 Chornelis (Onel) sedang menyampaikan aspirasi.

“Kami berharap Gubernur membuka ruang dialog dengan masyarakat. Ini bukan konflik politik, ini murni sikap budaya dan kedaulatan lokal. Sudah dua kali surat kami kirim, tapi belum juga ada jawaban. Kami masih menunggu dengan sabar,” jelas Megawati.

Menurutnya, ADB akan terus mengawal proses ini dan tidak menutup kemungkinan untuk menggelar aksi yang lebih besar apabila aspirasi mereka tidak mendapat tanggapan dari pihak eksekutif.

“Penolakan terhadap GRIB Jaya di Bumi Tambun Bungai akan terus kami perjuangkan demi menjaga harmoni dan nilai-nilai lokal. Ini bukan sekadar perlawanan, ini adalah bentuk kecintaan kami terhadap tanah leluhur,” tutupnya.

Selain menolak GRIB Jaya, Aliansi Dayak Bersatu tetap eksis dalam visinya untuk menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak Adat Dayak yang banyak belum tersentuh selama ini. (mnc-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *