Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!

Pemprov Kalteng Tegaskan Komitmen Zero Waste 2030 Lewat Rakor Penilaian ADIPURA

Pemprov Kalteng Tegaskan Komitmen Zero Waste 2030 Lewat Rakor Penilaian ADIPURA
Kadis LH Prov Kalteng Joni Harta saat membuka acara

MAHARATINEWS, Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup (Pusdal) Kalimantan menggelar rapat koordinasi (rakor) penilaian ADIPURA 2025, Selasa (23/9/2025).

Rakor ini menghadirkan seluruh kepala DLH kabupaten/kota atau perwakilannya se-Kalteng dan dipusatkan di Aula DLH Provinsi, Jalan Willem A. Samad, Palangka Raya.

Kepala DLH Provinsi Kalteng, Joni Harta, menegaskan bahwa penilaian ADIPURA kali ini menaruh perhatian besar pada pengelolaan sampah.

“Fokus kita adalah bagaimana kota bisa bersih melalui sistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir. Penekanan ada pada pengurangan dari sumbernya, memperkuat partisipasi masyarakat, serta mendorong sistem daur ulang yang progresif. Penilaian ADIPURA sekarang lebih objektif dan transparan,” jelas Joni.

Ia menambahkan, Pemprov Kalteng berkomitmen menuntaskan program Zero Waste 2030 yang sejalan dengan visi Gubernur.

“Zero Waste bukan hanya slogan. Ini bagian dari visi Bapak Gubernur untuk membangun infrastruktur dan ekonomi desa yang berwawasan lingkungan. Karena itu, strategi pengelolaan sampah harus terukur, terarah, dan bisa dijalankan di setiap kabupaten/kota,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Pusdal Kalimantan, Fitri Harwati, menekankan pentingnya isu sampah sebagai bagian dari kualitas lingkungan hidup.

“Sampah adalah persoalan mendasar yang jika tidak ditangani bisa memicu pencemaran udara, menimbulkan bau, bahkan meningkatkan emisi gas rumah kaca. Kehadiran semua pihak dalam rakor ini membuktikan adanya komitmen bersama menjaga lingkungan,” ungkap Fitri.

Ia berharap rakor ini menjadi momentum penguatan kesadaran kolektif. “Kami ingin agar persiapan ADIPURA tidak hanya seremonial, tapi benar-benar membangun sistem pengelolaan lingkungan yang adaptif dan bermanfaat nyata bagi masyarakat Kalteng,” tutup Fitri. (mnc-lesta).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *