Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!

Seorang IRT di Kotawaringin Barat Akhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Petugas kepolisian melakukan olah TKP di rumah seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, yang ditemukan tewas gantung diri.
Polisi dari Polres Kobar melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah seorang ibu rumah tangga yang ditemukan gantung diri di rumahnya, Selasa (25/2/2025). Peristiwa ini diduga dipicu oleh depresi akibat penyakit yang tak kunjung sembuh.

MAHARATINEWS – Kotawaringin Barat, Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial KT (51), warga Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di rumahnya pada Selasa (25/2/2025).

Peristiwa gantung diri ini pertama kali diketahui oleh suaminya saat pulang ke rumah dan menemukan korban dalam kondisi tergantung di kamar.

Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman membenarkan kejadian tersebut. Korban ditemukan oleh suaminya sendiri sekitar pukul 06.20 WIB dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

“Berdasarkan keterangan saksi, korban memiliki riwayat penyakit paru yang tak kunjung sembuh meski sudah berobat ke berbagai tempat,” jelasnya.

Ia menambahkan, kondisi tersebut diduga menyebabkan korban mengalami depresi hingga nekat mengakhiri hidupnya.

Setelah mendapat laporan, petugas dari Polres Kobar langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengamankan lokasi.

“Personel piket SPKT Polres Kobar segera melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi,” lanjut Yusfandi.

Tim Inafis Polres Kobar juga dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Kami telah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, serta mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun untuk pemeriksaan medis,” ujarnya.

Pihak keluarga pun telah dimintai keterangan terkait kondisi korban sebelum kejadian.

Kapolres Kobar mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap kondisi kesehatan mental anggota keluarga.

“Jika ada yang mengalami tekanan atau depresi, segera cari bantuan, baik dari keluarga, tenaga medis, maupun pihak berwenang, agar kejadian serupa tidak terulang,” tutupnya. (mnc-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *