Palangka Raya | Persoalan jalan lingkungan yang berlobang nampaknya masih banyak dirasakan masyarakat Kota Palangka Raya. Seperti dari warga Perumahan Casadova arah Jalan Adonis Samad Kota Palangka Raya, mengeluhkan jalan yang setiap hari mereka lewati rusak berlobang dan sangat menganggu aktifitas.
Direktur Pendidikan Yayasan Sahabat Alam Udut Unggie mengatakan, berkaitan dengan kondisi berapa lama jalan ini yang jelas tidak mengetahui, karena baru pindah kesini. Sementara waktu pindah, perumahan juga sudah mulai ada.
“Terkait untuk jalan sendiri memang sudah rusak seperti ini, tidak ada perubahan yang signifikan. Pernah swadaya dari pihak sekolah sendiri, kita pernah menyewa buldoser untuk meratakan jalan, kalau tidak salah dihitung Rp 10 juta untuk persatu kilometer itu dari swadaya sekolah,” tuturnya, Selasa (6/2/24).
Selain itu juga, kerjasama antara lembaga perumahan sekitar yang mana bagi jalur yakni rumah sebelah, yang lain rumah sebelah itu juga pernah dilakukan.
“Tidak hanya itu swadaya juga dilakukan oleh wali murid karena prihatin melihat kondisi jalan, namun akhirnya kami pesimis melakukan bolduzer untuk pengerasan jalan, karena tekstur jalan tanah liat kalau ditimbun dan saat hujan pasti ada lumpur genangan,” tambahnya.
Kalau untuk biaya pengerasan jalan menggunakan batu atau sejenisnya, lumayan apalagi melihat sekolah hal tersebut sendiri tidak mampu.
“Sebenarnya kita juga sudah mencoba melakukan negosisasi kepada pihak pemerintahan, lewat wali murid dan kita berharap ada jalan keluarnya secepatnya ada solusi, karena infonya ini jalur provinsi kalau jalur kota sih kita ada teman di kota siap membackup namun ini masuk jalur provinsi,” imbuhnya.
Sementara itu, Warga dan Wali Murid Rian menambahkan, jadi selaku orang murid Sahabat Alam, berharap jalan menuju sekolahan, jalan menuju rumah-rumah warga mungkin warga juga berharap yang sama serta orangtua murid lainnya bisa menikmati perjalanan ke sekolah dengan fasilitas jalan yang baik.
“Ini harapan bersama supaya lebih semangat lagi saat berangkat sekolah, karena sekolah ini sangat bagus jadi sangat disayangkan bila kita memperhatikan jalan dengan baik, serta kita berharap pemerintah bisa memberikan yang terbaik buat sekolah sahabat alam, buat warga disini yang setiap hari pagi siang dan malam menjalani kehidupannya disini,” ujarnya.
Selain itu juga, warga sekitar yang sering berbincang-bincang mengeluhkan terkait bagaimana kelanjutan jalan.
“Kami juga dalam hal ini, tidak bisa ikut membantu karena ini tidak sedikit dana kami sendiri pribadi tidak sanggup, ibarat kami timbun juga tidak cukup juga dan akan kembali rusak jadi tidak maksimal,” pungkasnya. (Perdi/MN).

