Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
banner 728x250

Capaian 299 Hari: Prabowo Umumkan Rekor Stok Beras Nasional 4,2 Juta Ton

Capaian 299 Hari: Prabowo Umumkan Rekor Stok Beras Nasional 4,2 Juta Ton
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto

MAHARATINEWS, Jakarta — Presiden Prabowo Subianto menegaskan capaian swasembada pangan sebagai salah satu tonggak penting pemerintahan dalam pidato kenegaraan perdananya pada Sidang Tahunan MPR-DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (15/8/2025).

“Stok beras nasional mencapai 4,2 juta ton, tertinggi dalam sejarah. Untuk pertama kalinya dalam puluhan tahun, Indonesia kembali mengekspor beras dan jagung,” ujar Presiden Prabowo disambut tepuk tangan hadirin.

banner 325x300banner 325x300

Presiden menilai kemandirian pangan merupakan syarat mutlak bagi kekuatan negara. Karena itu, pemerintah fokus mengurangi ketergantungan impor beras melalui pembukaan dua juta hektar lahan sawah baru, terutama di Merauke, Papua Selatan, dan wilayah strategis lainnya.

Upaya ini dibarengi kebijakan menaikkan harga beli gabah menjadi Rp6.500 per kilogram, memotong rantai birokrasi penyaluran pupuk, serta memberikan bantuan alat dan mesin pertanian langsung ke tangan petani.

“Para petani tersenyum karena harga gabah stabil dan penghasilan mereka meningkat,” tegas Presiden.

Data Perum Bulog menunjukkan stok beras nasional per Agustus 2025 mencapai 4.251.259 ton, terdiri dari cadangan pemerintah sekitar 4.237.120 ton dan stok komersial sekitar 14.139 ton. Capaian ini memecahkan rekor tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969.

Menurut Presiden, keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, serta dukungan petani di seluruh Indonesia.

“Kita membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, bangsa ini mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam memenuhi kebutuhan pangan,” ungkapnya.

Pidato ini menjadi sinyal arah kebijakan pertanian yang lebih agresif ke depan, sekaligus mengukuhkan komitmen pemerintah menjadikan pangan sebagai pilar ketahanan nasional.

Langkah ini juga diharapkan mampu menguatkan ekonomi desa dan menekan angka kemiskinan melalui peningkatan pendapatan petani. (mnc-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *