Palangka Raya | Dalam menyongsong Ibu Kota Begara (IKN), masyarakat Dayak tidak boleh menjadi penonton di tempat sendiri. Masyarakat Dayak harus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk turut ambil bagian dan terlibat langsung dalam setiap proses pembangunan IKN, sesuai profesi, kompetensi dan kemampuan masing-masing.
Dapat dipahami pendidikan bagi masyarakat Dayak itu sangatlah penting. menjunjung tinggi adat-istiadat sebagai hukum masyarakat adat. Selain adat-istiadat yang dijunjung tinggi, hukum negara juga menjadi pedoman hidup masyarakat Dayak dan tetap mencintai NKRI.
“Saya ingatkan ini untuk masa depan anak dayak yang lebih baik. Oleh karena itu, ade-ade mahasiswa yang hadir hari ini, rajin-rajinlah belajar, agar gar nantinya generasi muda dapat berhasil dan sukses dalam mempersiapkan masa depan dalam rangka menyongsong IKN di Kaltim,” kata Ketua DPP Forum Pemuda Dayak (Fordayak) Bamabang Irawan saat menyampaikan materi pada Kuliah Umum Universitas PGRI Palangka Raya.
Untuk diketahui kuliah umum ini dalaksanakan sehubungan dengan kegiatan Goes to Campus yang diinisiasi oleh DPD Fordayak Kota Palangka Raya. Tema “Membangun pondasi kebangsaan berbasis Falsafah Huma Betang di Kalimantan Tengah sebagai provinsi penyangga Ibukota Negara Republik Indonesia.”
Dalam wawancaranya, Ketua DPP Fordayak Bamabang Irawan menjelaskan, Fordayak goes to campus dilaksanakan dalam rangka untuk memperkenalkan kepada mahasiswa tentang organisasi fordayak.
Menurutnya, Fordayak sebagai salah satu organisasi masyarakat harus ikut ambil bagian dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Selain itu Fordayak diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar berorganisasi, dan pengembangan diri maupun pembentukan karakter.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas PGRI Paangka Raya, Sriana menyambut baik kegiatan Fordayak Goes to Campus. Sebagai akademisi, dirinya berterimakasih kepada Fordayak yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai kebangsaan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada fordayak, karena memang nilai-nilai kebangsaan ini harus di sosialisasikan kepada mahasiswa untuk mencegah masuknya doktrin yang bersifat radikalisme, Terorisme dan Intoleransi,” demikian ucapnya. (mnc-perdi).

