MAHARATIMEWS, Jogjakarta – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah (Kalteng), Leonard S. Ampung, menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung pengendalian inflasi di daerah.
Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Peningkatan Kompetensi Teknologi Digital bagi TPID se-Kalteng yang digelar Bank Indonesia di Hotel Santika, Jogjakarta, Rabu (17/9/2025).
“Inflasi yang rendah dan stabil menjadi salah satu prasyarat kesejahteraan masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi digital, kita bisa memantau pergerakan harga secara real time dan merumuskan kebijakan yang lebih cepat dan tepat,” ujar Leonard.
Ia menambahkan, inflasi di Indonesia cenderung dipengaruhi faktor suplai seperti gangguan produksi dan distribusi. Karena itu, koordinasi lintas sektor menjadi penting agar respons terhadap potensi kenaikan harga bisa dilakukan lebih dini.
“Sejak pembentukan TPID tahun 2008, sinergi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan kementerian terus kita perkuat agar pengendalian inflasi lebih efektif,” jelasnya.
Leonard berharap pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan anggota TPID dalam memanfaatkan data digital dan analitik.
“Semoga pengetahuan yang kita peroleh hari ini menjadi bekal untuk menghasilkan kebijakan yang adaptif dan mampu menjaga daya beli masyarakat,” tegasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng, Yuliansyah Andrias, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, digitalisasi merupakan langkah strategis menghadapi dinamika harga komoditas.
Kegiatan ini diikuti Ketua TPID kabupaten/kota se-Kalteng dan perwakilan pemerintah daerah. Diharapkan setelah pelatihan, koordinasi pengendalian inflasi di Kalteng semakin solid dan mampu menjaga harga kebutuhan pokok tetap stabil. (mnc-lesta)