MAHARATINEWS, Palangka Raya – Pelantikan Endang Susilawatie sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggambarkan dinamika politik daerah yang terus bergerak, sekaligus memperlihatkan pentingnya keterwakilan perempuan dalam ranah legislatif.
Endang resmi menggantikan anggota DPRD sebelumnya dari Fraksi Partai Gerindra yang telah meninggal dunia, melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk masa jabatan 2024–2029.
Prosesi pelantikan tersebut berlangsung dalam Rapat Paripurna ke-3 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2025, bertempat di ruang rapat paripurna DPRD Kalteng, Senin (2/6/2025).
Kegiatan berjalan dengan khidmat dan disaksikan langsung oleh pimpinan serta anggota dewan, jajaran eksekutif, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan para undangan.
Momen ini menjadi penanda kembalinya kelengkapan keanggotaan lembaga legislatif provinsi, setelah sempat mengalami kekosongan kursi.
Ketua DPRD Kalteng, Arton S. Dohong, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar atas bergabungnya Endang sebagai legislator.
“Saya juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar anggota DPRD dalam menjalankan roda pemerintahan di Kalimantan Tengah ini,” ujarnya.
Arton berharap, kehadiran Endang membawa energi baru yang mampu memperkuat fungsi DPRD, baik dalam hal legislasi, pengawasan, maupun penganggaran.
Lebih jauh, Arton menekankan perlunya keterlibatan aktif seluruh anggota dalam menyerap aspirasi masyarakat dan menyuarakannya dalam bentuk kebijakan yang berpihak pada rakyat.
“Kehadiran Ibu Endang sebagai anggota DPRD Kalimantan Tengah diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah,” imbuhnya.
Endang Susilawatie, dalam pernyataan perdananya usai pelantikan, menegaskan komitmennya untuk bekerja secara maksimal dan bersinergi dengan seluruh elemen pemerintah. Ia juga memberikan perhatian khusus pada isu-isu kesetaraan gender.
“Program prioritas kita sesuai dengan hak budget kita sebagai anggota DPRD dan akan selalu menyuarakan program-program terutama untuk kaum perempuan,” ucapnya.
Kehadiran Endang tidak hanya melengkapi struktur keanggotaan DPRD, tetapi juga memperkuat representasi kelompok perempuan dalam pengambilan keputusan politik di tingkat provinsi.
Dalam konteks yang lebih luas, pelantikan ini mencerminkan keberlanjutan sistem politik daerah yang adaptif terhadap dinamika internal lembaga serta komitmen terhadap prinsip demokrasi dan pelayanan publik yang inklusif. (mnc-lesta)