Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
banner 728x250
Berita  

Proyek Wisata Lewu Sabaru Rp95 M Jadi Sorotan, Ini Jawaban Disbudpar Kalteng

Pembangunan kawasan wisata Lewu Sabaru di Palangka Raya yang menelan anggaran Rp95 miliar. Tampak area amfiteater yang telah selesai dibangun pada tahap pertama proyek.
Kawasan wisata Lewu Sabaru, Palangka Raya, yang telah selesai dibangun pada tahap pertama proyek senilai Rp95 miliar. Fasilitas ini diharapkan menjadi daya tarik utama wisata budaya di Kalimantan Tengah.

MAHARATINEWS – Palangka Raya – Proyek pembangunan kawasan wisata Lewu Sabaru, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah (Disbudpar Kalteng) menjadi sorotan. Banyak pihak mempertanyakan progres pengerjaan yang menelan anggaran sebesar Rp95 miliar tersebut.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah pun memberikan penjelasan terkait hal ini. Menurut Kepala Bidang Destinasi Adi Riswandi, pekerjaan wisata lewu Sabaru telah 100% selesai sesuai kontrak. “Tidak ada keterlambatan dalam pelaksanaan. Ini baru tahap pertama, dan sudah selesai sesuai rencana,” jelas Adi.

banner 325x300banner 325x300

Poyek ini memang memiliki beberapa tahapan. Tahap pertama ibarat membangun pondasi rumah, sementara penyelesaian bagian lainnya akan dilakukan pada tahap kedua.

Pada tahap pertama, pekerjaan yang telah diselesaikan diantaranya meliputi: Pembangunan jalan masuk ke arah amfiteater, Pembuatan bundaran untuk calon ikon patung bangau (masih menunggu keputusan gubernur yang baru dilantik), dan Pembangunan amfiteater untuk pertunjukan seni dan budaya.

Amfiteater ini diharapkan dapat menjadi daya tarik utama wisata, serupa dengan pertunjukan budaya di Bali. Selain itu, telah diusulkan sistem retribusi parkir dan transportasi guna mendukung sektor pariwisata daerah.

Lebih lanjut Adi menjelaskan, di tahap pertama proyek ini menggunakan Rp95 miliar dari total kontrak Rp96 miliar. Untuk tahap kedua, pemerintah masih menunggu kepastian anggaran serta keputusan gubernur.

“Rencana sudah ada, gambar dan perencanaan sudah siap. Tinggal menunggu anggaran untuk tahap selanjutnya. Setelah anggaran dipastikan, baru kami bisa lanjut,” terang Adi.

Kawasan wisata ini diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Namun, hingga saat ini belum ada prediksi pasti mengenai potensi pendapatan yang bisa dihasilkan.

“Kami bukan swasta yang menghitung harus balik modal, tapi pemerintah yang menyediakan layanan fasilitas bagi masyarakat. Fokus utama adalah pengembangan wisata, bukan mencari keuntungan semata,” tegas Adi.

Adi kembali menegaskan, Proyek Lewu Sabaru masih berjalan sesuai rencana meskipun tahap kedua belum dipastikan. “Kami memastikan bahwa tidak ada keterlambatan dalam tahap pertama, dan kelanjutan proyek akan menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia,” pungkasnya.  (mnc-red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *