Maharati News – Palangka Raya, Kebijakan baru untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menggunakan aplikasi MyPertamina itu mempersulit masyarakat.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Provinsi Kalteng dari Fraksi Gerindra, Kuwu Senilawati, ketika dibincangi oleh sejumlah media, Senin (4/7/2022).
Untuk diketahui, bahwa saat hari pertama pendaftaran MyPertamina dibuka pada 1 Juli kemarin, situsnya bahkan tidak dapat diakses. Bahkan banyak orang yang menyesalkan dengan kondisi eror pada aplikasi tersebut.
Kuwu menegaskan, seharusnya pada era teknologi seperti sekarang ini bisa membuat semua serba mudah, tapi ini malah dibuat ribet. Walaupun kebijakan ini untuk mengatur distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran, tapi tujuannya belum jelas.
“Saya meminta kepada pemerintah melalui kementerian terkait dapat mengevaluasi kebijakan pembelian BBM tersebut. Lebih baik pemerintah fokus pada distribusinya agar memenuhi semua kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (Perdi/MN).