Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
Opini  

Cintaku Pada Kalteng, Cintaku Pada Indonesia

Oleh: Eleazar Josiah Tirtakusuma Alumni SMAN 2 Palangka Raya

Foto: Eleazar Josiah Tirtakusuma posisi sebelah kiri gambar nomer 3 saat bersama teman sekelas SMAN 2 Palangka Raya.

Kalimantan Tengah, atau Kalteng, adalah provinsi terluas di Indonesia. Membentang di antara 0°46′ Lintang Utara hingga 3°33′ Lintang Selatan dan 110°51′ hingga 115°50′ Bujur Timur serta memiliki luas wilayah sebesar 153.564,5 km². Kalteng menggantikan tempat Papua sebagai provinsi terluas setelah pemekarannya menjadi tiga (3) provinsi berbeda. Meskipun begitu, penduduk Kalteng kurang dari tiga (3) juta penduduk (2 741 075 orang menurut BPS Kalimantan Tengah tahun 2022) atau hanya memiliki kepadatan delapan-belas (18) penduduk per satu (1) km².

Hal tersebut tentunya bertolak belakang dengan tempat lahir dan besar saya, di DKI Jakarta yang hanya memiliki luas 661,5 km² tetapi berpenduduk mencapai hampir 11 juta (10 679 951 penduduk). Tidak heran apabila saya merasa kalteng menjadi tempat yang jauh lebih sehat untuk bertumbuh, berkembang, dan berkarya dibandingkan dengan Jakarta serta hiruk-pikuk penduduknya.

Selain Amazon, Pulau Borneo juga diakui sebagai paru-paru dunia karena hutannya yang sangat luas, rimbun, dan asli. Bahkan di antara provinsi-provinsi serta negara-negara yang ada di pulau borneo, hanya Kalteng sajalah yang dinobatkan sebagai Ibu Kota paru-paru dunia.

Selain dikenal sebagai paru-paru dunia, Pulau Kalimantan juga dikenal sebagai habitat Orang Utan. Salah satu dari sejumlah lokasi konservasi Orang Utan adalah The Borneo Urang Utan Survival (BOS) yang berlokasi di Nyarumenteng, sekitar 30 menit dari Kota Palangaka Raya). BOS merupakan pusat rehabilitasi dan tempat bersekolah bagi Orang Utan.

Keunikan lain dari kalteng adalah cuacanya. Wilayahnya dilalui oleh garis khatulistiwa, sehingga memiliki curah hujan yang cenderung tinggi. Meskipun dengan curah hujan tinggi, suhu udaranya masih cenderung panas dengan suhu mencapai 33 °C.

Pada tanggal 23 Mei ini, Kalteng akan genap berusia 66 tahun. Bukan suatu kebetulan jika hari ulang tahun Kalteng jatuh pada bulan yang sama dengan hari lahir saya. Dengan bertambahnya usia Kalimantan Tengah, bertambah juga rasa kagum saya terhadapnya.

Rasa kagum itu bermula saat harus mengikuti ayah yang dipindahtugaskan ke kota Palangka Raya, dan semakin membesar seiring waktu. Kepindahan saya tidak membuat saya berkecil hati, justru membuat saya bersyukur atas Bumi Tambun Bungai ini.

Saya bersyukur telah pindah dan hidup di Kalteng, juga bangga telah menyelesaikan pendidikan tingkat SMA di SMAN2 Palangka Raya. Kebanggaan tersebut bukan hanya atas pendidikan dan teman-teman yang saya dapatkan, tapi juga karena kemenangan-kemenangan oleh siswa-siswi SMAN2 pada tingkat internasional. Perolehan medali emas oleh siswa-siswi SMAN 2 yang diwakilkan oleh Yazid, Anggina Rafitri, serta Aysa Aurealya Maharani pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan dengan inovasi obat penyembuh kanker dari bahan alami kayu Bajakah menjadi salah satu contoh panutan saya untuk makin tangguh dalam berkarya.

Kepindahan saya ke Kalteng juga telah memupuk rasa cinta kepada nusa dan bangsa, serta menumbuhkan panggilan untuk berbakti pada nusa bangsaku. Saya ingin dapat membawa serta mengharumkan nama Indonesia lewat pengabdian terhadap negara. Semua ini berawal dari Kalimantan Tengah. Selamat ulang tahun Kalimantan Tengah, maju dan makin barjayalah!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *