Maharati News – Palangka Raya, Sering dijumpai pada acara pernikahan, warung makan, hotel-hotel, toko ritel, dan lainnya selalu menyisakan makanan yang terbuang sia-sia.
Yang sebenarnya, makanan sisa dan masih layak tersebut mempunyai potensi besar untuk membantu masyarakat miskin tidak mampu.
Potensi itu kemudian dilirik sebuah organisasi nirlaba FoodCycle Indonesia yang bekerja untuk mendistribusikan, memproses, dan mendaur ulang surplus makanan dari berbagai tempat yang layak dan masih bagus.
Bahkan sejak 2021 foodcycle Indonesia sudah mengembangkan kegiatan sosialnya tersebut di berbagai daerah, tidak hanya di Jabodetabek, bahkan seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Purwokerto, Boyolali, Yogyakarta, Bali dan Wilayah Sumatra.
Kini foodcycle juga mulai melakukan kordinasi kerjasama dengan pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Kalteng, pada pertemuan terbatas yang dilaksanakan di Kantor DKP setempat, Sabtu (15/10/22) pagi.
Dikatakan Cogito Ergo Sumadi, General Manager FoodCycle Indonesia, organisasi foodcycle pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi sampah makanan dan membantu masyarakat Indonesia agar tidak kelaspran. Khususnya bagi anak-anak agar mereka tidak kekurangan gizi yang bisa mempengaruhi kecerdasan, dan berdampak untuk masa depan bangsa, termasuk stunting.
Cogi berharap kepada Pemerintah Daerah Kalteng agar bisa bekerjasama dengan pihaknya foodcycle Indonesia, yang nantinya bisa membuat suatu seperti bisnis matching bersama dengan perusahaan bergerak di bidang ritel, event bisnis, event organizer yang ada di Kalimantan Tengah agar tidak membuang surplus makanannya, tetapi mendonasikannya.
Karena berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2021, potensi sampah yang dihasilkan dari sampah makanan (food waste) dan makanan yang terbuang sebelum diolah (food loss) di Indonesia 23-48 juta ton per tahun pada 2020-2019. Angka itu setara dengan 115-184 kilogram per kapita per tahunnya.
Senada disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Riza Rahmadi, berdasarkan data Economist Intelligence Unit secara global ada sebanyak sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahunnya, dan Indonesia merupakan penyumbang sampah terbesar kedua di Dunia.
Jadi, keberhasilan food waste memerlukan komitmen dan kolaborasi kita semua, baik akademisi, bisnis, pemerintah dan komunitas untuk hal tersebut.
“Kita akan coba di Provinsi Kalimantan Tengah promosikan pemanfaatan pangan yang berpotensi food waste ini, selanjutnya kami nantikan MoU yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” demikian Riza Rahmadi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng. (Perdi/MN).